Thevaldo

I am a Student

Thevaldo

Sebuah cerita tidak akan lengkap tanpa sebuah dokumetasi. Blog ini hanya beberapa hal yang saya buat untuk mengingatkan saya akan pentingnya sebuah perjalanan. Saya hanya seorang penjelajah imajinasi tanpa batas yang hidup diantara logika dunia nyata dan keabadian khayalan. Semoga blog ini bermanfaat.
Enjoy!

  • Bengkulu, Indonesia, Earth.
  • +62-
  • wirathevaldo@gmail.com
  • www.wirademoneyes.blogspot.com
Me

My Professional Skills

Saya seorang manusia dengan side job sebagai Photographer. Menguasai berbagai skill dalam berbagai bidang. Daily worker and have target.

Blogging 90%
Editing Photos 70%
Photography 95%
Public Speaking 88%

Youth Forum

Salah satu delegasi dari Bengkulu dalam kegiatan Indonesia Youth Forum ke 5 yang diadakan oleh NGO Indonesia Student and Youth Foru (ISYF). Salah satu delegasi dalam ajang Jambore Pemuda Daerah (JPD). Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas. President of High School English Club. Purna Paskibra Indonesia tahun 2013.

Photographer

Perwakilan mahasiswa dalam ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) ke 13 di Kendari, Sulawesi Tenggara tahun 2016. Menggambil bidang Black and White Photography. Pada tahun 2018 menjadi 1st Winner dalam ajang Lomba Fotografi dengan tema "Sisi Beda Kotaku".

Vlogger

Pemenang dalam ajang kompetisi Vlog dengan tema "Wisata Bengkulu". Mendapatkan juara 1 dengan pengerjaan project hanya 2 hari.

Work

Koordinator University Promotion. 3 tahun secara berturut-turut (5 Semester) sebagai Koordinator Asisten Mata Kuliah Kewirausahaan. Salah Education Consultant di perusahaan Start Up bidang pendidikan.

Traveler

Pernah menjelajah berbagai daerah dan tempat dari pulau Sumatera sampai pulau Jawa. Cepat beradatasi dan bisa memahami berbagai aksen dan kata dalam berbagai suku dan budaya.

Consultant

Dalam memberikan solusi dan cara-cara terbaik dalam bidang Digital Promotion, Photograph, Pre Wedding Organizer, Education, University, dan Agriculture.

0
completed project
0
design award
0
facebook like
0
current projects
  • Sekali Lagi, Setelah Reformasi!

    Sekali Lagi, Setelah Reformasi!


    And once again after reformation.

    Mereka yg berusaha untuk negeri, mereka ditendang pergi. 
    Tatanan sejarah telah melukis kembali,
    sebuah intrik tajam diantara manusia bumi yang terpengaruh oleh berbagai polemik langkah pergerakan.
    Dan tak terelakan,
    politik kembali mengambil peran penting dalam keadaan. 
    Kerja keras dilempar pedih tanpa belas kasih.
    Semua awalnya bersatu,
    sekarang memakan lidah yang sudah diludahi.
     
    Bapak Proklamator telah meramalkan kejadian-kejadian yang akan terjadi ketika dia turun tahta. 

    Dia pernah berkata : 
    "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah,perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."
     Awalnya aku sulit menerima.Mana mungkin, Manusia Indonesia mudah terprovokasi dengan hal-hal konyol yang dapat menjatuhkan Pancasila.
    Kami telah ditempah bagai Intan yang berkilau dimasa-masa kelam penjajahan.
    Sangat mustahil kurasa.
     

    Dan tak kusangka, ternyata benar. Hal itu terjadi! 
    Prediksi yang sangat telak sampai menusuk sel-sel darah putih. 
    Mereka aktor panggung mengatas namakan Ideologi Individual dengan menyertakan kata NKRI menjadi badut penghibur dikala lagu senandung itu dibunyikan.
    Menyanyikan lagu-lagu berjenis merah tanpa tahu dampak sesungguhnya dari pembuatan syair-syairnya.
     

    Kebingungan selalu melanda aku hampir 1 tahun ini.
    Adakah yang salah dengan sebuah "kebebasan" sampai tidak menghormati jasa para pendiri negeri. 
    Bambu runcing itu telah menancapkan peringatan penghalang bagi mereka yg ingin merebut kembali rantai persatuan. 
    Tapi tapi tapi...
    Orang dalam, malah berujuk gigi untuk mendaulati keadaan daerah ini milik pribumi. 
    NKRI, bung! Sekali lagi, NKRI! 
    Harga mati, tidak bisa ditawar.
     

    Kemudian kalimat itu datang. 
    "Lalu dimanakah Reformasi?".
    Pergerakan kebebasan bertanggung jawab untuk memilih dengan melihat Ideologi tanpa melihat latar belakang.
     Salahkah pergerakan itu, atau Sumber Daya yang Hidup dan memiliki akal budi berotakan nasi bungkus saja yang bisa teresapi?
    Aku tidak bisa tertawa. Ini kritis.
     

    Para pengerak malah ditelanjangi. 
    Saat sang Lembaran alat pertukaran telah berbicara, mereka terkena badai.
     

    Aku tak pernah bertemu mereka. 
    Becengkrama saja tidak. 
    Tapi mengapa perasaan ini bisa ada?
    Kesal, marah, bimbang, gemetar, rindu, sedih. Remuk didalam.
     

    Kecintaan akan negeri telah dirancuni oleh bumbu-bumbu jenis baru yang disebut "Pembelaan".
    Aku mengerti aku tak sendiri.Mereka yang mengerti akan tahu, mana yang bisa didiami, mana yang harus mengambil langkah sehat dan pasti.
    Mereka yg mengatas namakan suatu golongan,

    mengatakan ini negeri "pribumi", bukan negeri bangsa lain. 
    Meneriakan seolah-olah yang berbaju putih selalu suci. 
    Padahal penonton sudah tahu sendiri.

    - - -

    Hai guys!
    Seneng banget gue bisa balik lagi blogging dengan tema puisi lirik opini seperti ini.
    Tentu saja, ini tentang topik yang baru-baru ini sedang heboh dipemberitaan Indonesia maupun Internasional.
    Gubernur non Aktif DKI Jakarta yang biasa dipanggil Ahok, telah resmi divonis dan menjadi warga binaan selama 2 tahun masa tahanan di Rumah Tahanan.
    Manusia Indonesia tentu tahu dengan dia. Sosok penorobos ketidakadilan untuk memerangi para Tikus-tikus Pemerintah. Dia Tegas, itu yang menjadi polemik hingga jadi seperti ini. Sebuah keikhlasan membangun negeri, terpatahkan karena sebuah black campaign saat Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta.
    Ok, gue bahas ini, bukan karena pemberitaan atau provokasi sana-sini. Tapi gue punya akal dan budi, bukan pasukan nasi. Memang benar gue tidak berkutat di dunia peradilan maupun politik Indonesia. Jadi gue gak sok tahu maupun berbuat hal yang lebih jauh. So, i just give my opinion.
    Gue sempet cari tahu soal beginian ke temen-temen gue jurusan Hukum dan Dosen yang memahami betul akan tatanan peradilan atau sejenisnya.
    Dan pada akhirnya, rata-rata mereka berpikiran sama. Yang menanglah yang akan menciptakan kebenaran. Yang menang adalah mereka yang mengetahui hukum. Sistem yang gue tegaskan disini.
    Banyak dari temen-temen gue bungkam agar tidak terjadi polemik berkelanjutan. Ya, manusia itu ada beberapa tipe. Dominan akan mudah percaya sesuatu dan menghindari konflik.
    Mungkin para pembaca sudah mengerti beberapa kalimat gue sebelumnya dan melihat hasilnya sekarang, You Know What I Mean.
    But, kalian bisa menilai sendiri. Ini bukan tentang GOLONGAN atau sejenisnya, ini tentang NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. Kita berbeda, tapi kita satu.
    Kalian bisa menilai sendiri.

    I'm half bold too. I'm not pure people of "peribumi", but i'm born on Indonesia. I'm Indonesian.
    I dont have fance, I stand.
    Banyak orang yang ingin membela Manusia Unggul dan Langkah ini, tapi mereka terlalu banyak terbebani dalam berbagai segi. 
    People talk to much about themself. That call that justice, but i didnt see the balance.
     
    Karena kami Generasi LANGGAS! Pergerakan itu ada.

     
    #terimakasihahok
  • My Photography

    Hai! Kalian bisa melihat beberapa foto saya di Instagram @graphlesia.

    Find Me On Facebook

    My Daily

    ADDRESS

    Bengkulu, Bengkulu, Indonesia, Earth

    EMAIL

    wirathevaldo@gmail.com
    wirathevaldo@gmail.com

    TELEPHONE

    +62
    +62

    MOBILE

    0736,
    0736