Percuma
Percuma, ya percuma.
Setiap kali aku berusaha, sinar itu selalu tertutupi.
Bayangan yang seharusnya mengecil, namun menjadi-jadi sedemikian hari.
Begitu besar upaya dorongan terhadap Hukum Newton 1, berbanding terbalik dengan kenyataan dilapangan.
Dunia berputar, masih berotasi.
Tak akan pernah hilang perputaran itu.
Jatuh naik turun dalam 1 bola.
Merenung sersa daun musim hujan setiap hamparan memori terbesit di sel otak.
Hujan itu sunyi, sepi, bahkan tak terdengar.
Kenapa selalu saja itu… itu… dan itu.
Salah benar jadi bingung.
Tiap kali air menetes dari tangisan langit, suara tawa dan canda tengiang-ngiang.
Pergilah, pergi!
Aku ingin bayangan itu tak datang lagi.
Tapi percuma,
ya percuma.
Aku masih rindu dirimu.